30 Maret, 2009

90 Persen Guru RA Masih Honorer

MEUREUDU – Sekitar 90 persen dari sekitar 234 orang guru Raudhatul Athfal (RA) atau setingkat Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, masih berstatus sebagai guru honorer. Kandepag maupun Pemkab di dua kabupaten itu dinilai masih menganaktirikan posisi guru RA.“Sampai sekarang dari 234 jumlah guru yang tersebar di 39 Raudhatul Athfal di Pidie dan Pidie Jaya, baru enam orang sudah menjadi PNS. Selebihnya sekitar 90 persen lebih tenaga honorer,” ujar Yusmadi, Kasie Mapenda Depag Pidie melalu selulernya, kemarin.Seorang kepada RA yang tidak ingin namanya dipublis mengatakan, sebenarnya kalau ada iktikad baik terhadap RA, Depag bisa melakukan pemutasian atau perekrutan guru PNS baru untuk mengajar di Raudhatul Athfal. “Sekarang jangankan ada pemutasian, formasi PNS saja tak pernah dibuka untuk guru RA oleh Depag. Kondisi ini berbeda sekali dengan sekolah TK yang gurunya banyak sudah PNS,” jelas dia. Selain para guru honorer, anggota DPRK Pidie, Zuhri Maulidinsyah Adan selaku donatar maulid dan lomba IGRA, juga mengkritik ketidakberpihakan Depag serta Pemkab terhadap guru RA.Maulid IGRAKeluhan para guru tersebut terungkap saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Pidie dan Pidie Jaya, di Aula Kantor Camat Bandar Dua, Pidie Jaya, Minggu (28/3). Peringatan maulid tersebut diselingi dengan aneka lomba, seperti lomba tarian ranup lampuan, do’a sehari-hari, lomba ayat-ayat pendek dan lomba shalawat badar.Perlombaan ini diikuti oleh 32 Raudhatul Athfal dengan jumlah peserta mencapai 480 anak se Pidie dan Pidie Jaya. Empat aneka lomba itu dimenangkan oleh RA Tgk Dipanteu Ulegle (lomba ranub lampuan), RA Miftahul Jannah Meureudu (lomba doa sehari-hari), RA Tgk Lampojok Ulegle (lomba ayat-ayat pendek) dan RA Darussa’adah Teupin Raya Pidie (lomba shalawat badar). (s)
Sumber: http://www.serambinews.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar