23 Februari, 2009

Pupuk Radiasi Nuklir Tingkatkan Produktivitas Pertanian

JAKARTA, SENIN - Pupuk hayati (biofertilizer) hasil radiasi nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bernama Azora terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
"Pupuk hayati Batan ini memacu pertumbuhan tanaman seperti membuat akar dan daun lebih banyak, meningkatkan hasil, memperbaiki kualitas menjadi lebih menarik dan bersih, serta mengurangi pemakaian pupuk," kata Kepala Batan Dr. Hudi Hastowo di sela Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA) yang dihadiri perwakilan dari sembilan negara di Jakarta, Senin (23/2).
Dikatakan Hudi, penggunaan pupuk saat ini semakin meningkat seiring dengan kebutuhan pangan dan pemanfaatan lahan, ditambah lagi kecenderungan petani terus meningkatkan penggunaan pupuk untuk mendapatkan hasil yang makin melimpah.
Dilaporkan FAO telah terjadi kenaikan penggunaan pupuk buatan di berbagai negara Asia Tenggara dari lima juta ton pada 1967 menjadi sembilan kali lipat (45 juta ton) 30 tahun kemudian.
"Ini menyebabkan pupuk sering kali langka, khususnya karena bahan baku pupuk berupa nitrogen juga dipengaruhi pasokan dan harga gas," katanya.
Di sisi lain, ujarnya, penggunaan pupuk kimia ini dapat berakibat negatif susulan terhadap lingkungan, sehingga sudah seharusnya bisa disubtitusi dengan pupuk hayati (biofertilizer) yang berbasis mikroba.
"BATAN telah meriset dan memperoleh mikroba yang membuat tanah lebih mampu menangkap nitrogen dan membuatnya menjadi subur. Mikroba bernama Azospherelium ini disterilisasi dengan radiasi," tambah Kepala Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN Dr Zainal Abidin.
Ia mengatakan radiasi dengan sinar gamma dari Cobalt 60 merupakan teknik sterilisasi bahan pembawa pupuk hayati yang telah teruji efektif dan efisien dibanding dengan teknik autoclave (sterilisasi panas) yang biasa dilakukan.
"Kami sudah menggunakannya pada jagung serta tanaman hortikultura seperti salada, kubis, brokoli, sawi, atau cabe," katanya.
Proyek Biofertilizer merupakan salah satu proyek FNCA, forum kerjasama nuklir di Asia yang menekankan pemanfaatan teknik nuklir untuk pengembangan pupuk hayati untuk mengatasi ketahanan pangan sekaligus perlindungan lingkungan. Hasil proyek yang dimulai sejak 2001 ini antara lain berupa sejumlah isolat unggul pupuk hayati dan keberhasilannya meningkatkan komoditas pertanian di negara anggota.WAH
Sumber : Antara

19 Februari, 2009

56 Persrn APBK Pidie Jaya untuk Belanja Tak Langsung

Thursday, 19 February 2009 Meureudu Harian Aceh--Hampir 56 persen dari Rp301,8 Miliar Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie Jaya tahun 2009 terserap untuk belanja tak langsung. Bahkan, sekitar Rp131 miliar lebih anggaran habis untuk belanja pegawai.
Berdasarkan hasil rekap data anggaran APBK Pidie Jaya yang telah mendapat persetujuan dari persetujuan Pemerintah Aceh itu, dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp4,39 miliar, Dana Perimbangan sebesar Rp286,5 miliar ditambah Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp11,05 Miliar. Total APBK Pidie Jaya tahun ini sebesar Rp301,894 Miliar.

Sumber: http://www.harian-aceh.com/

16 Februari, 2009

TK/TPA di Pidie Jaya Tumbuh Pesat

Meureudu Harian Aceh--Perkembangan aman Kanak-Kanak/Taman Pendidikan Al Quran (TK/TPA) di Kabupaten pemekaran itu, boleh dikatakan tumbuh pesat. Hingga kini, terdapat 80 unit TK/TPA yang berhasil didata dan berada di bawah naungan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Pidie Jaya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum BKPRMI Pidie Jaya, Ust Nazaruddin, S.PdI kapada Harian Aceh, Sabtu (14/2) di Sekretariat BKPRMI, Mesjid Agung Tgk Chik Di Pante Geulima, Meureudu.
“Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al Quran (LPPTKA) telah mendata semua TKA/TPA yang ada dalam seluruh pelosok Kabupaten Pidie Jaya,” ujarya
Pihak LPPTK mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar memberikan dukungan serta bantuan dan demi kelancaran lembaga pendidikan Al Quran untuk anak-anak hingga remaja. “Kita telah mendata semua TKA/TPA yang ada dalam Kabupaten Pidie Jaya, dukungan sekaligus bantuan dari Pemkab sangat dibutuhkan,” harap Tgk Bustamam, Wakil Direktur Daerah LPPTK.
Lembaga ini bertugas untuk menyebarluaskan pendidikan dan pengenalan Al Quran pada anak-anak sejak usia dini. Lembaga ini mengkoordinir TKA/TPA dengan menyebarkan standarisasi kurikulum pengajaran Al Quran dengan metode Iqra’ serta akan memberikan pelatihan metode Iqra’ kepada para ustadz-ustadzah TKA/TPA yang belum pernah mendapatkannya.
Dirincikan, ke-80 TK/TPA yang telah didata yaitu tersebar dalam delapan kecamatan, yakni Meureudu 14 unit, Bandar Baru (13 unit), Pante Raja (11 unit), Trienggadeng dan Meurah Dua masing-masing (10 unit), Ulim (9 unit), Bandar Dua (8 unit), dan Jangka Buya (5 unit).(fan)
Sumber: http://www.harian-aceh.com/

13 Februari, 2009

Atasi Kelangkaan Pupuk, Bupati Panggil PT PIM

Meureudu Harian Aceh—Bupati Pidie Jaya, M. Gade Salam langsung membuat gebrakan dengan memanggil Direktur Pemasaran PT. PIM, Rabu (12/2) untuk mengatasi kelangkaan pupuk di Pidie Jaya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menyepakati beberapa keputusan penting, seperti PT PIM akan segera memperbaiki sistem restribusi pupuk bersubsidi dengan memberikan data penembusan pupuk oleh distributor paling lambat sehari sesudah penembusan. “Ini dilakukan untuk memudahkan pengawasan dari tingkat II atau Pemda,” ujar Gade.
Pihak PT PIM, mengaku, selama ini distributor yang mengatur dan mengendalikan pasar. Jika keadaan itu terus berlangsung, yang dirugikan petani. Untuk itu, kata Gade, pihaknya akan mengambil alih penyaluran pupuk bersubsidi ini.
Dalam mencegah kelangkaan pupuk bulan Februari-Maret, Pemkab Pidie Jaya melakukan relokasi jatah bulan April, Mei, Juni dengan menarik pupuk yang dijatahkan pada bulan Februari dan Maret. “Ini kita lakukan mengingat permintaan tertinggi pupuk terjadi pada Februari Maret,” jelas Bupati.
Selain itu, kata Gade, pihaknya per 1 April 2009 akan mencabut distributor lama dan menggantikannya dengan distributor baru. “Distributor paling banyak tiga perusahan dan wilayah penyaluran (rayon) tidak digabung lagi dengan Kabupaten Pidie,” tegas Gade.(fan)
Sumber: http://www.harian-aceh.com/

Lokasi Perkantoran Pidie Jaya di Cot Trieng

Meureudu Harian Aceh—Perdebatan soal lokasi perkantoran pemerintah Kabupaten Pidie Jaya usai sudah. Eksekutif dan legislatif di Kabupaten pemekaran tersebut menyetujui wilayah Cot Trieng yang berada di Gampong Manyang Lancok, Meureudu sebagai lokasi pemerintahan Pidie Jaya. Lokasi tersebut berada sekitar 700 meter dari badan jalan lintas Sumatera.
Bupati Pidie Jaya, M Gade Salam dalam kunjungan ke lokasi tersebut, mengatakan, pemilihan Cot Trieng sebagai pusat pemerintahan berdasarkan musyawarah antara pihak eksekutif dan legislatif serta dukungan dari semua elemen masyarakat. “Ini adalah hasil kesepakatan bersama memilih Cot Trieng sebagai pusat pemerintahan, mengingat lokasi tersebut memiliki lahan yang luas dan dapat dikembangkan di masa mendatang,” kata Gade Salam di lokasi usai melakukan peninjauan.
Sementara Ketua DPRK Pidie Jaya, Sulaiman Ari, mengatakan, lokasi yang diusulkan di Rungkom tidak disetujui dewan karena letaknya lebih jauh sekitar dua kilometer dibandingkan dengan Cot Trieng yang hanya berjarak 700 meter dengan jalan negara.
“Selain persoalan tersebut, kami juga harus memegang amanah para pendiri Kabupaten Pidie Jaya yang menginginkan lokasi pemerintahan harus dekat dengan jalan negara,” kata Sulaiman.
Mengenai pemilihan Cot Trieng sebagai pusat pemerintahan, Gade Salam meminta masyarakat sekitar untuk mendukung rencana tersebut. Pemkab Pidie Jaya, katanya, akan melakukan pembebasan tanah seluas 20 hektar, dan kebijakan tersebut tidak merugikan masyarakat.
“Pemerintah telah komit untuk membangun Cot Trieng sebagai pusat pemerintahan Pidie Jaya. Rencana tersebut sangat tergantung pada persetujuan dan dukungan masyarakat. Jika sampai bulan Maret ini tidak ada kejelasan dari masyarakat dalam arti ‘masih neko-neko’, pemerintah akan mencari lokasi lain,” kata Gade.
Imum Mukim Manyang, M Yusuf AR, mengaku gembira dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah memilih lokasi Cot Trieng sebagai pusat pemerintahan. “Kamoe seunang that karna Gampong kamoe jeut keu pusat pemerintahan Pidie Jaya,” kata Yusuf dengan logat Aceh yang kental.(fan)
Sumber: http://www.harian-aceh.com/

12 Februari, 2009

Warga Meureudu Butuh Lapangan Sepak Bola

Meureudu Harian Aceh—Ketiadaan lahan untuk anak-anak dan pemuda bermain sepak bola, membuat warga Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidee Jaya meminta agar Pemkab menyediakan kembali lahan lapangan yang telah hilang semenjak lahirnya kabupaten baru itu. Permintaan ini mereka utarakan melalui anggota DPRK Pidie Jaya asal kecamatan Meureudu.
Menurut Bakhtiar Efendi, tokoh masyarakat Meureudu, status tanah yang dulunya dipergunakan masyarakat sebagai lapangan bola itu milik sebuah yayasan di daerah tersebut. Namun semenjak lahirnya Kabupaten Pidie Jaya, kegunaan lahan itu dialih fungsikan sehingga masyarakat Meureudu kehilangan lapangan tersebut tempat bermain bola.
drh Mustari Mukhtar, SH, anggota DPRK asal Meureudu, mengataka, permintaan itu telah diusulkan dan dibahas dalam sidang pembahasan APBK Pidie Jaya 2009. Usulan lahan seluas dua hektar ini langsung disetujui oleh tim anggaran. Namun pengadaannya digabung dalam pengadaan tanah aset Pemkab dengan anggaran sejumlah Rp10,2 miliar.
Dalam pemandangan umum anggota dewan terhadap pembahasan rancangan Qanun tentang APBK Pidie Jaya tahun 2009, kemarin, Mustari meminta khusus pengadaan lapangan bola kaki Meureudu supaya dianggarkan tersendiri atau rekeningnya dipisahkan dengan pengadaan tanah untuk perkantoran dan tanah aset Pemkab lainnya.
“Berikan mereka fasilitas untuk berolah raga agar tidak terjebak ke dalam hal-hal yang bersifat negative. Buktikan Pidie Jaya tidak merampas hak rakyat dalam beraktivitas,” ujar Mustari alis Lapee yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Pidie Jaya menanggapi permintaan lapangan bola oleh masyarakat.
Sementara ketua DPRK Pidie Jaya, Ir. Sulaiman Ari, mengatakan, pengadaan lapangan bola Meureudu perlu segera disikapi dan kebutuhannya sangat mendesak. Tapi harus diingat pengadaan lapangan bola Meureudu terpisah dengan pembangunan stadion utama Pidie Jaya. “Pengadaannya harus dekat dan mudah dijangkau oleh masyarakat,” ungkap Sulaiman yang juga ketua DPD PAN Pidie Jaya ini.(fan)
Sumber: http://www.harian-aceh.com/

04 Februari, 2009

Bupati Terpilih Pidie Jaya Dilantik

Ditulis oleh SUARA PEMBARUAN
Rabu, 04 Februari 2009
Gubernur Provinsi Aceh Irwandi Yusuf mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (2/2), melantik dan mengambil sumpah M Gade Salam sebagai Bupati dan M Yusuf Ibrahim selaku Wakil Bupati Pidie Jaya periode 2009-2014, dalam Sidang Paripurna Istimewa Dewan Perwakian Rakyat Kabupaten Pidie Jaya, di Meureudu, Aceh.Pelantikan dan pengambilan sumpah bupati definitif pertama daerah pemekaran Pidie Jaya itu, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 131.11-74 tahun 2009 tanggal 21 Januari 2009 tentang pemberhentian dan pengesahan, pengangkatan Bupati/Wakil Bupati Pidie Jaya, kata Irwandi. Pasangan Gade Salam-M Yusuf dikukuhkan sebagai kepala daerah setelah memenangi pemilihan putaran kedua Pilkadasung Pidie Jaya pada 1-7 Desember 2008. Pasangan itu mengalahkan pasangan Yusri-Muhammad AR. [147]
Sumber: http://puspen.depdagri.go.id/

02 Februari, 2009

Bupati Pidie Jaya Dilantik

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Gubernur Nanggroe Aceh Darussakan Irwandi Yusuf melantik Bupati dab Wakil Bupati Pidie Jaya M Gade Salam dan M Yusuf Ibrahim di Pidie Jaya, Senin (02/01).Dalam pelantikan tersebut, Irwandi meminta kepada bupati terpilih agar dapat menyukseskan pemilu 2009. “Kami tidak ingin mendengar adanya teror dan intimidasi pemilu 2009 nantinya, di Pidie Jaya. Agenda pemilu harus sukses,” katanya. Dia juga meminta agar pemimpin Pidie Jaya dapat membangun kabupaten tersebut melalui sumber daya alam yang ada. Memaksimalkan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan yang sangat menjanjikan. Pasangan M Gade Salam dan M Yusuf Ibrahim terpilih sebagai bupati dan wakil bupati melalui pilkada melalui dua putaran. Pilkada putaran pertama 25 Oktober 2008 dan putaran kedua pada 17 Desember 2008.Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya, Basri mengatakan pada putaran kedua pasangan Gade Salam – Yusuf Ibrahim berhasil unggul setelah memperoleh 35.674 suara (52,71 persen) mengalahkan pasangan Yusri Yusuf – Muhammad AR yang memperoleh 32.002 suara (47,29 persen). Menurut Basri, jumlah total pemilih yang terdata di Pidie Jaya adalah 91.656. Dari jumlah itu, hanya 69.106 warga yang memberikan hak pilihnya atau sekitar 75,40 persen. “Yang lainnya abstain,” ujarnya. Pasangan itu adalah bupati dan wakil bupati defenitif pertama di Pidie Jaya. Daerah baru pisah dari Kabupaten Pidie, pada awal 2007 lalu. ADI WARSIDI
Sumber: http://www.tempointeraktif.com/

Hari Ini, Bupati Pidie Jaya Dilantik

Banda Aceh Harian Aceh—Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mewakili Presiden RI, Senin (2/2) hari ini, dijadwalkan melantik dan mengambil sumpah Bupati/Wakil Bupati Pidie Jaya. Acara itu dikemas dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRK Pidie Jaya di Meureudu.
”Pelantikan dan pengambilan sumpah bupati definitif pertama Pidie Jaya untuk periode 2009-2014 ini sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI nomor 131.11-74 tahun 2009 tanggal 21 Januari 2009 tentang pemberhentian dan pengesahan, pengangkatan Bupati/Wakil Bupati Pidie Jaya,” kata Kepala Biro Hukum dan Humas Setda Aceh, A Hamid Zein kepada Harian Aceh, Minggu (1/2).
Pelantikan kali ini merupakan pelantikan kepala daerah ke-22 dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Dengan demikian, kini hanya Walikota/Wakil Walikota Subulusalam yang belum dilantik.
Dijelaskannya, pasangan HM Gade Salam/M Yusuf Ibrahim terpilih sebagai Bupati/Wabup definitif pertama Pidie Jaya setelah memenangi pemilihan putaran kedua Pilkadasung Pidie Jaya pada 17 Desember 2008. Pasangan itu mengalahkan pasangan Yusri ‘Melon’ Yusuf/Muhammad AR.
Acara pelantikan Bupati/Wakil Bupati Pidie Jaya selain dihadiri Muspida Aceh dan Kabupaten Pidie Jaya, diperkirakan juga akan dihadiri 2.500 undangan dari Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, dan luar daerah. ”Ada sekitar 2.500 lembar undangan yang disebar panitia pelantikan,” kata salah seorang tim sukses Bupati M Gade Salam, di Banda Aceh, kemarin.(lan)
Sumber: http://www.harian-aceh.com/