23 Desember, 2009

Pesantren Aceh di Tanah Betawi

Sudah 21 tahun usia Pondok Pesantren Aceh bercokol di tanah Betawi. Di bawah kendali Drs Tgk Marzuki Abdul Ghani, putra kelahiran Juenib, Kabupaten Bireun, kini pesantren Mudi Mekar Al Aziziyah juga menjadi pusat pertemuan orang Aceh perantauan. Hujan rintik masih membasahi jalan Kampung Pamahan, Kelurahan Jati Asih Kecamatan Jati Mekar, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hari itu,

Sabtu (7/12) pekan lalu, ribuan warga Aceh perantauan masih bolak-balik ke Pondok Pesatren (Ponpes) MUDI Mekar Al-Aziziyyah. Selain menghadiri hajatan pesta perkawinan putra pertama Pimpinan Ponpes tersebut, mereka juga menyempatkan untuk menjenguk putra putri mereka yang nyantri di pesantren tersebut. Berdasarkan penuturan Pimpinan Ponpes Ma’hadul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mekar Al-Aziziyyah, Drs Tgk H Marzuki Abdul Ghani, kepada Kontras, pekan lalu saat menyambanginya di komplek pesantren mengatakan, dayah tersebut didirikan sejak tahun 1988 diatas tanah 400 meter. “Saat itu kita membeli harga tanah sekitar Rp 3.000 dengan jumlah murid empat orang dari Aceh, T Manyak Indra, Bahar, Herman Afrijal, dan Nasrullah Nyak Musa Al-Asyi,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar