31 Desember, 2009

Kerugian akibat banjir di pijay capai Rp300 M

BANDA ACEH - Meski tak ada korban jiwa, kerugian akibat banjir bandang melanda Pidie Jaya (Pijay) diperkirakan mencapai Rp 300 miliar. Sedangkan kerugian akibat banjir di Aceh Utara dan sebagian wilayah Batee Iliek, Bireuen belum bisa diperkirakan.

“Khusus untuk Pidie Jaya, data sementara kerugian diperkirakan mencapai Rp 300 miliar. Di antaranya kerugian dari sektor pendidikan, pertanian, dan kerusakan bangunan. Sedangkan banjir di Aceh Utara dan sebagian wilayah Batee Iliek, Bireuen belum diperoleh data taksiran kerugian,” kata wakil gubernur Aceh, Muhammad Nazar, siang ini.

Menurutnya, pemerintah Aceh sudah mengirim bantuan darurat berupa obat-obatan dan makanan ke semua kabupaten/kota di Aceh yang terkena banjir. Sedangkan untuk mobiler sekolah, seperti buku, bangku, dan komputer akan segera dikirim.

23 Desember, 2009

Pesantren Aceh di Tanah Betawi

Sudah 21 tahun usia Pondok Pesantren Aceh bercokol di tanah Betawi. Di bawah kendali Drs Tgk Marzuki Abdul Ghani, putra kelahiran Juenib, Kabupaten Bireun, kini pesantren Mudi Mekar Al Aziziyah juga menjadi pusat pertemuan orang Aceh perantauan. Hujan rintik masih membasahi jalan Kampung Pamahan, Kelurahan Jati Asih Kecamatan Jati Mekar, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hari itu,

Sabtu (7/12) pekan lalu, ribuan warga Aceh perantauan masih bolak-balik ke Pondok Pesatren (Ponpes) MUDI Mekar Al-Aziziyyah. Selain menghadiri hajatan pesta perkawinan putra pertama Pimpinan Ponpes tersebut, mereka juga menyempatkan untuk menjenguk putra putri mereka yang nyantri di pesantren tersebut. Berdasarkan penuturan Pimpinan Ponpes Ma’hadul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mekar Al-Aziziyyah, Drs Tgk H Marzuki Abdul Ghani, kepada Kontras, pekan lalu saat menyambanginya di komplek pesantren mengatakan, dayah tersebut didirikan sejak tahun 1988 diatas tanah 400 meter. “Saat itu kita membeli harga tanah sekitar Rp 3.000 dengan jumlah murid empat orang dari Aceh, T Manyak Indra, Bahar, Herman Afrijal, dan Nasrullah Nyak Musa Al-Asyi,” katanya.

16 Desember, 2009

Pidie Jaya sentra pertanian Aceh

MEUREUDU - Kabupaten Pidie Jaya dengan delapan kecamatan, yang selama ini merupakan lumbung pangan di Aceh, juga akan diupayakan sebagai sentra pertanian untuk berbagai komoditas.

Upaya menjadikan Pidie Jaya sebagai pusat komoditas pertanian di Preovinsi Aceh, dicetuskan seorang pegiat pertanian Aceh, Yusri Yusuf, tadi pagi. Untuk tercapainya tujuan tersebut, katanya, pihaknya melatih 100 petani handal secara berkelanjutan.

14 Desember, 2009

Pidie Jaya prioritaskan CPNSD putra daerah

MEUREUDU – Bupati Pidie Jaya, M Gade Salam, mengatakan, Pemkab Pijay tetap memprioritaskan putra daerah dalam merekrut (penerimaan) Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) formasi umum tahun 2009 di Kabupaten Pidie Jaya yang testingnya dilaksanakan Minggu lalu.

“Kita tetap komit memperjuangkan agar putra-putri terbaik daerah lebih diutamakan kelulusannya,“ katanya, pagi ini.

Putra daerah yang diprioritaskan, katanya, bukan hanya putra daerah yang tinggal di Pidie Jaya saja. Melainkan juga putra daerah yang lahir di Pidie Jaya dan tinggal di luar kabupaten.

Menurutnya, jumlah peserta tes CPNSD tahun ini yang mencapai 7.000 orang lebih dari total pelamar 8.408 orang, 1.352 diantaranya tidak ikut tes (absen) memperebutkan 299 formasi, tidak termasuk formasi dokter gigi karena tidak ada pelamar.

10 Desember, 2009

28 koperasi di Pidie Jaya bangkrut

MEUREUDU - Sebanyak 28 unit dari 173 koperasi yang ada dan tersebar di sejumlah kecamatan di kabupaten Pidie Jaya dilaporkan bangkrut atau tidak beroperasi lagi dengan berbagai alasan. Sementara 141 koperasi lainnya belum melakukan rapat anggota tahunan (RAT) sehingga tidak diketahui perkembangan usaha tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh Waspada dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) kabupaten Pidie Jaya, tadi malam, di kabupaten itu tercatat 173 unit koperasi. Sebanyak 153 dari jumlah itu merupakan koperasi warisan dari kabupaten induk (Pidie).

“Dari 173 koperasi tersebut, hanya 45 koperasi yang aktif dan 28 tidak aktif dengan berbagai alasan. Sebenarnya, koperasi-koperasi yang masih aktif itu, diwajibkan membuat RAT (Rapat Anggota Tahunan), tapi sampai sekarang baru 21 koperasi yang sudah membuat RAT, “ jelasnya.

08 Desember, 2009

Pidie Jaya miliki SRG pertama

MEUREUDU - Kabupaten Pidie Jaya yang belum berusia tiga tahun setelah pisah dari kabupaten induk (Pidie), kini merupakan satu-satunya kabupaten/kota di Aceh yang memiliki gudang penyimpanan komoditas hasil bumi dengan sistem resi gudang (SRG).

Gudang tersebut sedang dibangun dengan dana program stimulus fiskal 2009 di Kecamatan Trieng Gadeng, Pidie Jaya, dalam pengawasan pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM)).

Kepala Disperindagkop dan UKM kabupaten Pidie Jaya, HM Jalil Basyah, mengatakan, dengan adanya gudang tersebut diharap petani dapat menyimpan hasil buminya, semisal gabah (padi), beras, jagung, kakao, kedelai, rumput laut, di saat harganya turun alias anjlok, untuk selanjutnya dijual kembali saat harganya tinggi.

05 Desember, 2009

Chikungunya meluas di Pidie Jaya

MEUREUDU - Jika sebelumnya penderita hanya sekitar puluhan orang, kini penyakit chikungunya (flu tulang) semakin meluas dan menyerang skira 369 warga di dua kecamatan wilayah kabupaten Pidie Jaya.

“Hingga kini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya, warga yang terserang wabah cikungunya mencapai 369 orang, tersebar di dua kecamatan yakni Pante Raja dan Bandar Baru,“ ungkap sumber di Dinkes Pidie Jaya, sore ini.

Berdasarkan data Dinkes, ke-369 penderita terdapat kecamatan Pante Raja 31 orang, Bandar Baru 338. Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti telah membuat warga ketakutan dan resah. Mereka minta pemerintah mengambil langkah antisipasi seperti melakukan fogging.

04 Desember, 2009

Ratusan hektar kakao di Pidie Jaya diserang hama

MEUREUDU - Ratusan petani di sejumlah kecamatan dalam daerah kabupaten Pidie Jaya dan Pidie, mengeluhkan kondisi kehidupannya. Pasalnya, ratusan hektar tanaman kakao (coklat), dilaporkan sudah empat tahun lebih diserang hama penyakit.

“Meski pemerintah telah mengalokasikan dana untuk membasmi hama penyakit tersebut, namun ratusan hektar tanaman yang sebelumnya sangat menjanjikan itu tersebar di berbagai kecamatan masih belum bisa tertolong dan terlepas dari serangan penyakit,” kata, Ruslan, warga Cubo Kayee Jatoe, tadi pagi.

Dikatakan, sudah banyak warga di kecamatan Bandar Baru yang menikmati hasil panen tanaman kakao. Bahkan, banyak pula diantara mereka yang sudah mampu menunaikan ibadah haji dari hasil penjualan biji kakao terutama di saat krisis moneter terjadi.

02 Desember, 2009

Proyek Siluman kian menjamur di Pidie Jaya

MEUREUDU - Proyek siluman (proyek tanpa papan nama) di kabupaten Pidie Jaya kian menjamur. Akibatnya, pengerjaan proyek kerap mengganggu arus lalulintas karena material seperti pasir, batu, ditumpuk sembarangan di badan jalan.

“Tampaknya hal itu ssudah menjadi kebiasaan dari kontraktor dan keteledoran dinas terkait yang ditugaskan mengawasi pelaksanaan proyek, sehingga setiap pembangunan dilakukan tanpa memikirkan ketentraman masyarakat," kata warga Trienggadeng, Ahmad, tadi malam.

Perihal ini menggambarkan kurangnya etika dan tidak profesionalnya kontraktor dalam bekerja dan lemahnya pengawasan dari instansi pemerintah. ”Setiap pembangunan memiliki aturan yang telah ditetapkan. Seperti yang diatur dalam Keppres 80,“ tandasnya.

01 Desember, 2009

MTR terancam gagal di Pidie Jaya

ULEE GLE – Belum diperbaikinya tiga seuneulhop (bendungan) irigasi di Ulee Gle, kecamatan Bandar Dua, kabupaten Pidie Jaya, yang ambruk diterjang banjir beberapa waktu lalu, mengakibatkan Musim Tanam Rendengan (MTR) 2009/2010 terancam gagal.

Terkait kondisi ketiga unit irigasi tradisional (pedesaan) yang mengalami rusak total, menyebabkan para petani mengeluh karena lahan sawah mereka kering kerontong sehingga terancam gagal ditanami padi.

"Padahal, kami sudah siap-siap untuk turun ke sawah mengolah tanah dalam menghadapi MTR yang setahun sekali itu. Tapi, mengingat kondisi seuneulhop yang masih dibiarkan ambruk. Kami khawatir di tengah perjalanan musim tanam nanti lahan dan tanaman padi akan kekeringan, “ ungkap seorang tokoh tani, Mustafa, kepada Waspada, tadi malam.

Jika tidak segera mendapat perbaikan, katanya, hampir dapat dipastikan ribuan petani di wilayah yang selama ini mendapat suplai air dari bendungan tersebut, akan kehilangan mata pencaharian, dan rawan pangan pun akan bisa terjadi.