30 Desember, 2008

Anggota KPA dan TNI Bentrok

Tuesday, 30 December 2008 03:25
Meureudu Harian Aceh—Marzuki Abet, 27, anggota KPA Sagoe Ulim terpaksa dilarikan ke RSU Zainoel Abidin Banda Aceh, setelah bentrok dengan anggota Koramil 22 Ulim, Pidie Jaya, Minggu (28/12).
Peristiwa itu dipicu kejadian laka lantas di depan Puskesmas Ulim, Minggu pagi sekira pukul 09.30 WIB. Sepeda motor yang dikendarai Sertu Husni, anggota Koramil Ulim bertabrakan dengan sepeda motor Marzuki Abed, warga Gampong Mesjid, Ulim Baroh.
Saat itu Marzuki yang memboncengi istrinya hendak pulang ke rumah. Dari arah bersamaan, Husni yang berpakaian dinas juga melaju dengan sepeda motor hendak ke kantornya. Tepat di depan Puskesmas Ulim, kedua sepeda motor tersebut berserempet hingga keduanya terjatuh.
Terjadi saling tuding antara keduanya. Husni menyalahkan Marzuki, sebaliknya Marzuki menyalahkan Husni, hingga terjadilah percecokan yang berujung perkelahian. Perkelahian tersebut berhasil dilerai anggota Koramil lainnya dibantu warga setempat.
Nurhayati, istri Marzuki yang sedang hamil muda, mengaku telah berupaya melerai perkelahian itu, tetapi dia tidak mampu memisahkan keduanya. Bahkan Nurhayati tersenggol hingga jatuh. “Watei lon peu bla, lon-lon mesigoeng, sampoe reubah,” ujar Nur.
Setelah perkelahian berhasil dilerai, suasana kembali normal. Mereka kembali pada kegiatan masing-masing. Namun, sore harinya sekira pukul 17.30 WIB, keributan kembali terjadi setelah Marzuki mendatangi Makoramil.
Ketua KPA Ulim, Tgk Syukri mengatakan Marzuki mendatangi kantor Koramil karena mendapatkan kabar dari rumah bahwa istrinya terjadi pendarahan (keguguran). Mendengar kabar tersebut, ia yang sedang berada di keude langsung emosi. “Dalam keadaan panik, Marzuki mendatangi Mokoramil untuk meminta pertanggungjawaban,” sebutnya.
Karena dia datang sendiri dengan memegang sebilah pisau, warga yang melihat langsung mengikuti dari belakang untuk mencari tahu ke mana Marzuki pergi dengan tergesa-gesa. “Begitu masuk ke kantor Koramil, sejumlah anggota Koramil langsung menangkap Marzuki dan sempat terjadi perkelahian,” jelasnya.
Sementara Damdim 0102 Pidie, Letkol Inf. Norman Saito mengatakan sebanyak 12 anggota KPA mendatangi Makoramil untuk melakukan penyerangan. “Aksi itu dipimpin Bakhtiar alias Abet, yang merupakan orang tua Marzuki,” sebutnya.
Marzuki dengan bersenjata tajam bersama ayahnya masuk ke ruangan Makoranil untuk mencari Sertu Husni dan Kopda Darny yang saat itu sedang di kantor. “Mereka sempat mengobrak-abrik inventaris kantor saat mencari Husni dan Darny,” kata Norman.
Hal tersebut membuat anggota Koramil kesal dan marah. Apalagi, menurut dia, Kopda Darny mau ditikam oleh anggota KPA itu. “Mendengar suara gaduh, anggota Koramil yang berada di belakang kantor langsung mengeluarkan tembakan tiga kali ke udara. Tembakan peringatan itu dilakukan karena ada sepuluh anggota KPA di luar pagar, juga hendak menyerang anggota Koramil,” jelas Damdim.
Sementara itu, usai bentrok di Makoramil, Marzuki sempat pingsan sekira 15 menit sehingga harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSU Mereudue, Pidie Jaya. Selanjutnya dia dirujuk ke RSUZA Banda Aceh untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
“Berdasarkan perperiksaan dokter, Marzuki dipukul di kepala, perut, dada dan kaki, seperti diinjak-injak serta terkena benda tumpul. Telunjuk tangan korban juga terpotong,” kata Saifullah, teman Marzuki yang dijumpai di RSUZA, kemarin.
Menurut dia, kasus tersebut kini sudah dilaporkan ke Polsek Ulim guna diproses secara hukum. “Kami meminta kasus ini diusut sampai tuntas,” tandasnya.
Pantauan Harian Aceh di RSUZA, kondisi Marzuki mulai membaik. Namun, menurut keluarganya, kepala Marzuki belum dapat digerakkan akibat hantaman benda tumpul.
“Kondisinya sudah membaik dan masih terus diawasi. Secara maksimal, baru ditangani dokter besok (hari ini—red),” jelas seorang perawat di RSUZA.(fan/mrd)
Sumber: http://www.harian-aceh.com/